Ada-Ada Aja Nih Komentar

Hmmm... memang apa sih yang kalian lihat dari saya?


Hal ini lagi-lagi terpikir. Terutama karena kejanggalan mereka dengan berkomentar yang 'aneh-aneh', seolah-olah saya punya hubungan dekat dengan dia. Sebutlah namanya Tia, dia adalah seorang teman sejawat. Ya sejawat, karena umur kami tak jauh berbeda.

"Dit, gimana kabarnya dia?"
"Kok, nanyain ke saya? saya kan gak deket ama dia."
...

Yah, entah sudah beberapa kali ada teman yang bertanya demikian. Tapi yang jelas, ada saja yang bertanya demikian. Tak tahu kapan akan ada lagi yang bertanya seperti itu, tapi semoga saja tak ada lagi. Gila aja kali, kagak kira-kira tuh yang nanya!

Ini masih mending, karena ada yang lebih 'parah' lagi.

Dulu, suatu hari Tia membeli dagangan saya, dan saat itu kebetulan dia nyicil. Saat Dewi hendak memberikan uang untuk melunasi pembayaran, secara tiba-tiba teman dekatnya berceloteh "Wah, kok malah cewek yang ngasih duit sih? kan mestinya cowok yang ngenafkahin cewek!" Sontak saya kaget, dan langsung mengomentari sambil menyindir balik "Maxudnye ape tuh Mpok?"

Saya tak tahu kenapa sampai demikian. Selama ini kami tak punya hubungan dekat. Kami hampir tak pernah saling berhubungan, bahkan nomor HP-nya pun saya tak punya. Entah apa yang mereka lihat dari saya, hingga akhirnya bertanya dan berkomentar demikian.

Faktanya, selama ini:
- kami tak pernah punya hubungan dekat,
- saya tak mengenal kehidupan sehari-harinya,
- saya tak menyimpan nomor ponsel atau telefon rumah-nya,
- dan lagi, sebagai kenalan, saya merasa bahwa kami tidak saling melengkapi satu sama lain.

0 comments:

Post a Comment