Perjalanan Merangkul Seseorang

Pak Astim, begitulah kami sebagai warga biasa memanggilnya. Dia adalah salah seorang warga di RW kami yang berprofesi sebagai akademisi. Saat ini beliau telah menjadi seorang Profesor di sebuah perguruan tinggi yang ada di Bandung. Tentunya hal ini adalah kabar gembira bagi kami yang tinggal se-RW dengan beliau. Demikian pula dengan istrinya yang juga seorang akademisi di kampus yang sama dengan beliau.

Sederhana tapi Tidak Dilakukan

Ada seorang salesman, namanya Agus. Kabarnya, dia adalah seorang pemuda yang baru saja bekerja menjadi salesman panci. Bisa dibilang, dia adalah seorang salesman pemula. Orangnya sederhana. Dia pun bukan orang yang begitu mengerti agama. Tampangnya pun tak ganteng. Dia juga tak pinter-pinter amat. Lagipula, kalau pinter, dia tidak akan memilih untuk bekerja sebagai salesman.

Oleh-Oleh Khas Bapak

Oleh-oleh apa yang biasa dibawa bapak saat pulang dinas dari luar kota? Rasa-rasanya tak ada yang ragu untuk mengatakan beberapa bungkus teh. Begitulah beliau, dari manapun pulang dinas, sebanyak dan beragam apapun oleh-oleh yang dibawa, selalu saja ada beberapa bungkus teh. Maka tak aneh apabila di lemari dapur selalu tersedia beberapa bungkus teh. Terutama teh hitam, kesukaannya.

Jangan Lelah tuk Memberi

Pramuka. Itu adalah organisasi yang menjadi pilihan saya saat masih SMP. Mendaftarkan diri semenjak pertengahan kelas 1, hingga akhirnya lulus SMP tahun 2001 silam. Ada banyak hal yang membuat saya terkesan selama aktif di Pramuka ini. Belajar berorganisasi, persahabatan, dan memiliki kakak-kakak yang baik. Bisa dibilang, inilah organisasi yang membuat saya paling banyak belajar. Saya berani bilang bahwa kalau hingga saat ini saya terbiasa untuk berorganisasi, itu adalah karena saya pernah aktif berorganisasi saat masih SMP.

Beperapa Catatan Tentang Bapak

Hmm.. entah kenapa jadi kepikiran sosok beliau. Sosok yang telah pergi Oktober 2007 silam. Berikut ini beberapa catatan tentangnya..

~Bapak tak pernah pilih kasih. Namun dia punya pilihan tentang siapa anak yang paling dia percayai. Itulah anak yang paling dekat dengannya.

Dari Seorang Kakak tuk "Kakak" yang Baru

Teruntuk yang akan menjadi "kakak" bagi adik-adikku kelak. Mungkin ini hanya beberapa catatan kecil yang singkat, tapi semoga saja bermanfaat. Mungkin suatu saat nanti kalian akan menemukan hal-hal lain yang baru darinya.

~Dia terkadang suka terlihat aneh, lain dari biasanya. Saat dia begitu, tanyakanlah. “Kau kenapa?”. Itu bisa membuatnya merasa lebih tenang dan aman.

Pelajaran Terakhir dari Sang Ayah

Akhir-akhir ini, memang beliau tidak sehat sepenuhnya. Sebelumnya, beliau telah dua kali dirawat di rumah sakit karena penyakit yang tak jelas itu apa. Saya sendiri berpikir bahwa ini mungkin sakit “lanjutan” dari penyakit jantung yang dulu pernah mendera beliau 1998 silam.

Yang Lama untuk Yang Sesaat

"Melelahkan, dan betapa penatnya."

Kira-kira begitulah yang bisa saya simpulkan dari beberapa pekan terakhir ini. Agenda yang benar-benar padat. Kuliah, mengerjakan tugas, dan menyiapkan acara tanggal 25 Juni nanti. Tak terpikir kalau akan sampai begini jadinya, hampir setiap hari pulang larut malam. Bahkan untuk urusan makan pun sampai lupa dan keteteran. Ujung-ujungnya, saya tepar. Mungkin badan ini kelelahan..

Ada yang Berubah

Sebuah obrolan malam, obrolan tentang hidup, obrolannya para lelaki. Pendek kata, beginilah hidup, ada masa-masa sulit, ada saatnya mudah. Ada saatnya suka, ada saatnya duka. Semua itu tinggal masalah waktu, dan bagaimana kita menjalaninya. Begitu, begitu, dan begitu.

Sebuah Sore, Air, Seorang Bapak, dan Anaknya

Sore yang cerah, diwarnai lembayung yang merah melintasi cakrawala di sebuah sudut negeri. Sore yang mengakhiri siang, orang-orang berduyun-duyun pulang kerumah setelah seharian lepas mereka bekerja, sekolah, dan lain-lainnya.

Mencari Keadilan (2)

Bertahun-tahun hidup di negeri ini, kita mungkin menyadari bahwa:
  1. Saat ini (2011), menteri sosial kita adalah lulusan fakultas syari’ah dari Timur Tengah, beliau pernah bekerja beberapa tahun untuk kedutaan besar RI di Arab. Sementara menteri agama  kita saat ini adalah mantan menteri koperasi.
  2. Sosok yang dipilih untuk menjadi mendiknas periode kemarin adalah professor bidang ekonomi.
  3. Menteri kordinator perekonomian kita adalah insinyur, bukan pakar ekonomi.
Dan masih banyak hal lain yang serupa. Ibaratkan petani yang ahli cabe ditempatkan untuk menggarap sawah. 

Mencari Jawaban

Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu lakukan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (Q.S. ash-Shaff 2-3).

Awalnya saya tidak memahami apa maksud dari ayat ini. Utamanya, tentang mengapa ‘sindiran’ pada ayat ini ditujukan pada orang-orang yang beriman? Padahal biasanya ancaman atau sindiran semacam ini ditujukan pada orang-orang yang kafir, fasik, dzalim, dan sejenisnya. Sampai akhirnya -atas seizin-Nya- rentetan kejadian memberikan jawaban atas rasa penasaran saya ini.

Bedanya 2 Masa

"Beda antara ngajar ikhwan dengan akhwat. Terutama yang akhwat, akhwat yang masih muda -di bawah 30 tahun- berbeda jauh dengan yang sudah berumur/ibu-ibu. Kalau akhwat yang masih muda, pada jaim. Nah, kalau yang ibu-ibu justru sebaliknya. Heureuy wae!" begitulah kata pengajar tahsin saat beliau menceritakan pengalamannya selama mengajar. Beliau memang banyak berbagi pengalaman seputar 'mengajar' pada kami. Maklum, beliau pernah bilang bahwa hampir semua peserta tahsin -terutama yang ikhwan- adalah orang-orang yang punya kepentingan buat ngajar.

Sayanya atau Kampusnya?

Entah saya yang kontroversial, atau memang kampus ini yang aneh?

Akhir-akhir ini pertanyaan itu selalu terngiang-ngiang, dan saya tak habis pikir untuk mencari jawabannya. Beberapa tahun yang lalu, di kampus ini saya mengalami pengalaman yang aneh. Setidaknya bagi saya pribadi itu adalah aneh, janggal.

Selalu Ada Cerita di Balik Kisah

Saat wawancara pada seleksi masuk magister, ada yang berkomentar “Wah, baru lulus sudah daftar lagi...” saya yang mendengarnya pun hanya membalas, “Yah, kurang lebih begitulah.” Mungkin dalam pikirannya, biasanya yang nerusin kuliah itu orang yang sebelumnya telah bekerja selepas lulus S-1. Memangnya aneh kalau seseorang yang baru lulus S-1, lalu beberapa bulan kemudian keterima kuliah S-2 di PTN?

Istimewanya Jum'at

Hari Jum'at rasanya istimewa bila dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Kalau buat saya sih demikian, tak tahu kalau menurut orang lain.

Akhir-akhir ini, saya seringkali shalat jum'at di masjid Nurul Jamil, sebuah masjid yang ada di daerah Dago atas. Letaknya tak jauh dari Dago Tea House. Tepatnya di sebuah area perumahan. Masjid ini punya halaman yang lumayan luas, dan sebagiannya adalah tempat parkir kendaraan.

Saya Malu

Siang ini rasanya amat melelahkan. Kepala pening, badan terasa pegal-pegal, dan kaki terasa gempor. Tadi pagi kuliah, sebelumnya saya tidur jam 4 sebelum shubuh, dan sebelum itu saya begadang untuk menyelesaikan pekerjaan. Kemarin, dari pagi saya tidak tidur karena memang sedang ada banyak kerjaan. Siang ini saya juga tidak tidur, sampai akhirnya pulang dan tiba di rumah jam 9 malam.

Tak Seharusnya Bapak Mengucapkan "Selamat" pada Saya

Memoar beberapa tahun yang lalu. Pekan pertama Ramadhan 1428 H. Sebuah malam yang dingin di Kota Bandung. Tepatnya ba'da tarawih, seorang bapak jamaah di masjid, mendatangi saya -yang saat itu dipercaya menjadi ketua Panitia Pelaksana Program Ramadhan (P3R)- sembari mengucapkan selamat atas keberjalanan kegiatan Ramadhan. "Selamat ya! sukses." Begitu katanya. Saya yang masih terheran hanya tergugup menjawab, "I..iya..Pak. Makasih. Do'ain aja moga lancar."

Tampil Apa Adanya

Tahun 2004 silam, tahun yang amat bersejarah. Pada tahun ini saya pertama kali terdaftar menjadi seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri. Pada tahun ini, saya memasuki sebuah lingkungan yang keadaannya jauh berbeda dengan masa-masa sekolah dulu. Sebagai seorang anak (yang saat masih sekolah) tumbuh di lingkungan organisasi, rasanya tempat ini -kampus- punya pengaruh doktrin yang amat kuat. Hal itu dirasakan saat pertama kali masuk ospek.