
Saya membayangkan sebuah alur berpikir dalam merawat komunitas. Mulai dari orang-orang di dalamnya, dan bagaimana agar orang-orang tersebut bisa betah di masjid ini. Begitu saja, sederhana. Namun bila pola berpikir ini bisa diterapkan dengan baik dalam pengelolaan jama'ah, saya kira -sunnatullahnya- akan membuat masjid ini digandrungi oleh 5 klasifikasi yang disebutkan pada tulisan sebelumnya.
Ini tentang 'pendekatan' yang dilakukan manajemen Jogokarian...