Hidup Ini, Mau Cari Apa?

Seorang sahabat berbagi cerita tentang pengalaman menjadi member fitnes di kantornya. Ada instruktur yang baru. Awalnya dia merasa asing, selama berfitnes di sana, sebelumnya tak pernah melihat instruktur tersebut. Barulah setelah diajak ngobrol, sahabat saya itu tahu bahwa dia adalah orang baru di fitness center.

Ke Tanah Suci #9: Keseharian di Mekkah

Sebagai pendatang yang berumrah, pola hidup di Mekkah jelas terasa berbeda dengan di Indonesia. Di Madinah dan Mekkah, kami seolah sangat tahu waktu untuk shalat fardhu. Bukan hanya karena kebiasaan masyarakat yang mendadak ramai berjalan menuju masjid 1 jam sebelum adzan, tetapi juga -salah satunya- karena ada program televisi khusus murattal yang juga berfungsi sebagai timer persiapan adzan.

Ke Tanah Suci #8: Tur Sekitar Mekkah

Menurut agenda, ada tiga tujuan tur selama kami di Mekkah, yaitu: Arafah, Mina, dan Jabal Rahmah. Arafah dan Mina adalah dua tempat khusus yang menjadi bagian dari serangkaian ibadah haji, sehingga tiap tur umrah biasanya mengagendakan untuk ke sana. Sambil berjalan-jalan, sekalian mempersiapkan peserta yang hendak meniatkan diri untuk mendaftar haji.

Ke Tanah Suci #7: Mekkah

Bagi saya, dilihat dari penataan kotanya, Madinah dan Mekkah memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama cukup ramah untuk pejalan kaki. Bisa jadi karena desain penataan kotanya demikian, atau bisa pula karena rekomendasi dari ulama yang berpendapat bahwa berjalan kaki menuju masjid dapat menambah pahala dan menghapus dosa. Ini hanya asumsi.

Untuk Kalian Juga #2

Salah satu aktivitas saya saat dulu kuliah S-1 adalah intensif belajar membaca al-Quran. Karena apa? Jujur saja, karena kemampuan membaca al-Quran saya masih rendah, terutama dalam hal kaidah bacaan dan bunyi (huruf). Jadi salah satu pekerjaan pribadi saya saat itu adalah memperbaiki kualitas bacaan Quran.

Untuk Kalian Juga

Selepas shalat maghrib, seorang kawan mengajak makan bersama. Saya mengiyakan saja, karena toh memang belum makan. Beberapa kawan yang lain pun sepertinya belum makan. Mau makan di mana? Biasanya yang menentukan adalah yang mengajak. "Di lapak seafood yang di sono aja yuk!" Katanya sambil menunjuk ke sebuah arah. Saya mengiyakan, sedangkan beberapa kawan yang lain ngikut-ngikut saja. Akhirnya, kami berdelapan jalan kaki menuju tempat yang dimaksud.