Mengalirkan Kebaikan

Pagi yang berkabut, hawa dingin masih tersisa. Sekitar pukul tujuh, saya berangkat menuju kampus. Dengan menggendong tas ransel yang berisikan berkas-berkas pekerjaan, saya berjalan kaki menuju sebuah jalan besar yang menjadi rute angkot. Mumpung belum jauh dari rumah, biasanya saya mengingat-ingat kembali perlengkapan dan barang-barang yang perlu di-packing. Mengecek ulang, apakah ada yang tertinggal atau tidak. Seperti  berkas, buku, kunci rumah, flash disk, atau kopi sachet.

Menangisi Kehilangan

Sebagai pemuda yang aktif di masjid dekat rumah, salah satu aktivitas yang cukup familiar adalah mengurus jenazah. Begitu terdengar kabar bahwa ada salah seorang warga yang meninggal, kami langsung mencari tahu siapa dan di mana kediamannya, kemudian segera mendatangi kediamannya untuk mempersiapkan segala keperluan pengurusan jenazah. Mulai dari menyiapkan area pemandian, air, papan pemandian, dan tempat pengkafanan.