Nenek Penjual Nasi Kuning

Sebutlah namanya Ma Entin, seorang penjual nasi kuning di sebuah gang. Pada suatu pagi yang cerah, Yang Maha Berkehendak mempertemukan saya dengan beliau. Saya yang tengah menuju rumah seorang kawan lama, melihat sebuah gerobak biru bertuliskan Nasi Kuning di kacanya. Tetapi bukan itu yang membuat saya tertarik untuk singgah, melainkan beberapa lodor berisi gorengan yang dirasa pas untuk mengisi perut, ditambah sachet-sachet kopi yang tergantung di pinggirnya.

Sujud Terakhir

Langit masih gelap dan hawanya masih sangat dingin, walaupun cerah. Orang-orang yang shalat di masjid baru saja selesai shalat shubuh berjamaah. Tidak seperti biasanya, telefon rumah berbunyi saat hari masih menyongsong fajar. Ibu pun segera ke ruang tengah untuk menjawab panggilan telefon itu. Rasanya aneh, kok ada gitu ya yang menelfon sepagi ini? Dari ruang tengah, terdengar suara suara ibu, lirih, “Innalillah..”

Bacaan yang Ajaib

Aneh? Iya. Unik? Juga iya. Sejak kecil saya diperkenalkan pada huruf-huruf Qur'an melalui sebuah majalah anak, namanya Aku Anak Saleh. Entah sekarang masih ada, ataukah sudah tidak terbit lagi. Awalnya saya tidak ngeh, dan malas-malasan membacanya. Sampai akhirnya saat saya kelas 2 SD, ibu memanggilkan guru ngaji untuk mengajari kami (anaknya) membaca al-Qur'an sekaligus mengerti isinya. Kami biasa memanggilnya Mang Uwen.

Lilin-Lilin Nurani

Awan sudah tampak gelap, diiringi angin yang menyapu jalan Cijerah. Daun daun yang berserakan pun beterbangan beserta debu-debu dari celah selokan. Beberapa pejalan sampai diam sesaat karena memejamkan matanya agar debu tidak mengotori mata. Ada pula yang menutup hidungnya demi melindungi pernafasan dari udara kotor yang mungkin tak akan tersaring rambut hidung.

Kang Iyang

Nama lengkapnya Iyang Darmawan. Seorang lelaki berdarah Sunda yang pada dekade 90-an namanya mulai dikenal masyarakat Bandung dengan panggilan Kang Iyang, sebagai salah satu anggota kelompok lawak parodi bernama Padhyangan Project (disingkat menjadi P-Project). Sejak saat itu pula saya mulai mengetahui namanya, meski saat itu kalah tenar dibanding rekan sesama anggota P-Project, seperti: Deni Chandra, Daan Arya, Izur Muchtar, atau Joe.

Keep Contact

Pagi yang cukup melelahkan. Setelah bermain bola di Salman, ngobrol sejenak bersama beberapa teman sambil beristirahat, saya pun segera pulang sebelum matahari semakin tampak berada di puncak langit. Inginnya sih pulang sebelum suhu udara sepanas siang. Maklum, karena saya naik angkot. Jadi panas cuaca akan sangat terasa.

Ke Tanah Suci #10: Imam Masjid

Dahulu kala, ada seorang anak yang sangat bandel, hingga ibunnya tak kuasa lagi menahan amarah karena kebandelannya tersebut. Karena marah, sang ibu pun menyuruhnya pergi. "Pergilah. Jadilah imam di Haramain!" Puluhan tahun kemudian, anak itu menjadi ketua imam di Haramain. Kini orang-orang di dunia mengenal suara khas dari lelaki bernama: 'Abdurrahman as-Sudais.