Menikmati Secangkir Kopi & Malam Kota Bandung

Di kala hati resah, 
seribu ragu datang memaksaku.
rindu semakin menyerang.
Kalaulah aku dapat membaca pikiranmu,
dengan sayap pengharapan kuingin terbang jauh.


Biar awanpun gelisah,
Daun2 jatuh berguguran.
Namun cintamu kasih, terbit laksana bintang,
yg bersinar cerah menerangi jiwaku.


Andaikan kudapat mengungkapkan perasaanku,
hingga membuat kau percaya.
Akan kuberikan seutuhnya rasa cintaku
rasa cinta yg tulus dari dasar lubuk hatiku.. selamanya.. selamanya..


…buat saya, ini lagu yang enak buat didengarkan saat ngopi di malam hari.


Waktu telah menunjukkan pukul 21.10. Malam ini saya masih di daerah Gerlong Girang. Dengan berbalut kaos oblong, blue jeans, sepatu kulit berwarna coklat, jaket gunung, dan tas ransel (setelan urang pisan), saya menyelesaikan beberapa agenda yang cukup padat untuk hari ini.


Jalanan sudah sepi, meski sebenarnya masih ada orang yang seliweran lewat, ya tapi itu pun jarang. Karena bingung mau ngapain, akhirnya saya pun jalan-jalan menyusuri jalan Gerlong Girang. Sekitar jam sepuluh malam, tukang mie tek-tek sudah mangkal di ‘wilayah’-nya. Ya mereka memang biasanya punya tempat mangkal sendiri-sendiri. Beberapa warung masih buka, dan selain itu, yang masih buka tidak lain adalah warung kopi.


Suasana di jalan begitu sunyi dari kesibukan orang-orang. Jarang-jarang saya bisa menikmati kota Bandung di malam hari. Berhubung saya lapar, jadinya saya pesan sebuah nasgor di salah satu pinggiran ruas jalan Gerlong Girang. Makanan ini pun saya nikmati di trotoar, tepatnya sambil duduk. Dan karena saat ini saya tidak bareng seorang temanpun, akhirnya saya menikmati nasgor ini sambil ngobrol dengan penjualnya.


“Mas, asalnya dari mana?” Tanya saya.
“Whoa, saya aselinya dari Tegal, Mas. Lha, Mas sendiri aselinya dari mana yak Mas?”
“Oo.., saya asli dari Bandung Mas.”
Kami pun ngobrol seputar kehidupan dan pekerjaan kami sehari-hari.


Sehabis menyantap nasgor malam-malam begini, rasanya belum komplit kalau belum ngopi. Akhirnya saya pun beranjak menuju warkop yang letaknya tak berjauhan dengan penjual nasgor. Seperti biasa, saya pun memesan ****** Brown Coffee yang menjadi kopi terfavorit saya saat ini. Dengan sebuah termos kecil yang biasa saya bawa, kopi ini saya nikmati di sebuah warnet. Sambil online, sambil mereguk kopi, juga sambil menyetel lagu “Selamanya Cinta” dan “Ku Yakin Cinta”-nya D’Cinnamons.


Slrrrpp.. aahhh.. nikmatnya menikmati suasana malam sambil mereguk kopi.


Kita memang punya cara menikmati hidup yang berbeda-beda, dan ini adalah salah satu cara saya dalam menikmati hidup.


Ku datang, mencari satu alasan
Tuk menepis semua keraguan di dalam hatiku ini
Benarkah bahwa cinta mampu mengobati
Segala rasa sakitku ini
Ingin ku percaya.. ingin ku percaya

 

1 comment: