Sebuah obrolan malam, obrolan tentang hidup, obrolannya para lelaki. Pendek kata, beginilah hidup, ada masa-masa sulit, ada saatnya mudah. Ada saatnya suka, ada saatnya duka. Semua itu tinggal masalah waktu, dan bagaimana kita menjalaninya. Begitu, begitu, dan begitu.
24 tahun rasanya cukup singkat, namun kenyataannya mempunyai cerita yang panjang. Mulai dari kisah dalam buaian, mengenal dunia, belajar merangkak, sekolah, kuliah, dan hingga sekarang, tepatnya menjalani hidup sebagai sarjana.
Obrolan malam dengan teman, obrolan yang singkat dilarut malam, sampai akhirnya membuat saya sadar bahwa ada satu hal yang terjadi. Katanya, sekarang saya jauh lebih serius. Hampir tak ada bercandanya. Kalau dipikir-pikir, mungkin ada benarnya juga komentar teman saya itu. Makasih atas komentarnya. Kalau saja dia tak berkomentar demikian, mungkin saya tak akan menyadari hal ini. Akui saja, sekarang-sekarang saya merasa lebih banyak tekanan, dan lagi kehilangan tempat-tempat untuk bercanda. Tak hanya itu, masalah juga jadi makin banyak dan runyem.
Ingin rasanya mentertawakan diri sendiri..
Padahal dulu saya 'terkenal' sebagai tukang bikin ribut karena banyak ngoceh. Pendek kata, tiada hari tanpa tertawa. Sampai-sampai saya pernah kena semprit karena kebanyakan bercanda, namun itu tetap tidak membuat saya diam. Malah semakin menjadi-jadi. Tak jarang saat saya harus berbicara di depan orang banyak, ada yang berceloteh "Gak akan bener nih! pasti ntar jadi keketawaan." Lebih dari itu, selalu saja ada yang menjadi korban kejahilan diri ini.
Sekarang saya terlalu sibuk dengan masalah yang dihadapi, sampai akhirnya lupa bagaimana caranya menghibur diri sendiri. Rasanya ingin seperti dulu lagi, walau sulit..
Sebuah pagi di Gegerkalong
13062011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment