Ini PR Kita Bersama

Maghrib telah berkumandang, orang-orang di masjid pun segera menikmati makanan berbuka yang telah disediakan. Sesaat kemudian, kami pun menunaikan shalat maghrib berjamaah. Senja semakin gelap seiring lembayung yang mulai pudar diselimuti kelamnya langit. Usai shalat maghrib ini langit sudah tampak seperti malam. Saya pun beranjak, lalu pulang.

Menjelang malam ini, saya tercegat oleh seseorang yang katanya sedang dalam perjalanan pulang dari Ujung Berung menuju Soreang. Seorang wanita paruh baya yang katanya pergi dengan berjalan kaki, dan saat ini belum makan.

“Cep, boleh minta uang? Saya teh lagi pulang, nggak punya uang.”
“Wah, punten Bu. Saya sekarang lagi nggak bawa uang.”
“Atuh Cep, punten atuh lah... Ini teh bener-bener lagi nggak ada uang, terus ini juga belum makan.”
“Bu, kalau emang Ibu belum makan. Ibu ke masjid aja! Di sana ada makanan.”

Mendengar saran saya itu, beliau pasang wajah masam. Seolah-olah kesal, tidak mendapat yang diinginkannya, dan terkesan hendak menjauhi tempat bernama masjid. Saya sendiri tidak tahu kenapa demikian. Beliau minta uang, namun saya sendiri memang tidak membawa uang. Beliau mengharapkan makanan, saya beri solusi untuk ke masjid karena memang di masjid masih ada sisa makanan. Saya sudah coba membantu beliau, setidaknya untuk mengisi perut, namun beliau malah ketus.

Mirip dengan apa yang dikatakan oleh Pak Ketua DKM, bahwa saat tiba akhir Ramadhan, ada orang yang membentak-bentak, meminta jatah bagian zakat fithrah (bahkan sambil menodongkan golok), namun pada saatnya diajak sekedar untuk shalat berjamaah di masjid, ia menghilang entah ke mana.

Saya sendiri hanya geleng-geleng kepala menyadari adanya hal semacam ini di masyarakat. Bagi saya pribadi, ini masalah yang amat rumit dan sulit. Bagaimanapun juga, ini hanya satu dari sekian banyak problematika umat. Moga saja kita sebagai umat Islam bisa menyelesaikan masalah ini bersama-sama. Saya sebenarnya masih berharap, dengan keulamaan yang kita miliki (walau ala kadarnya), kita bisa sama-sama membangun umat ini.

[Ramadhan 2 tahun yang lalu]

0 comments:

Post a Comment