“Keur usaha neangan jodo, yeuh!”
“Ceuk urang mah, mun can waktuna nya moal jadi we.”
“Eh, da kudu aya usahana atuh nu kitu ge! Lain ngan ukur cicing wae.”
“Urang teh geus 9 kali kandas, lain tanpa ngusaha. Matak wani ngomong kitu.”
“Wah... Aslina?”
Ternyata kesimpulan itu tidak bisa diambil dari setengah cerita. Seperti obrolan 2 orang ini yang saya temui beberapa hari silam. Bisa saja karena cara bersikapnya yang terkesan nyantai dan tanpa memperlihatkan kegigihan, seseorang dianggap tidak berusaha. Padahal siapa yang tahu bahwa dia sudah sedemikian rupa jatuh bangunnya, 9 kali kandas.
9 kali kandas itu jelas bukan jumlah yang main-main. Jangankan 9 kali, saya pun inginnya 1 kali langsung berhasil.
Kelak sebelum menyimpulkan, saya pun harus bisa tahu terlebih dahulu cerita keseluruhannya. Setidaknya karena kesimpulan itu bukanlah prasangka.
19 syawal 1434
0 comments:
Post a Comment