Sore
yang basah, sesaat setelah kota ini diguyur lebatnya hujan dan menyisakan
gerimis. Namun seperti kata orang-orang, “Saat datang rintik demi rintik
gerimis, Bandung menjadi romantis!” Bagi sebagian orang mungkin demikian, namun
tidak bagi sebagian lainnya. Kebasahan, kebanjiran, jalanan yang becek, belum
lagi kalau kecipratan gara-gara ada kendaraan yang lewat....
Posted by Adit Purana on May 23, 2012 with No comments
Setiap tulisan memiliki pembacanya, jadi biarkan dia bertemu dengan pembacanya!
Suatu siang di tahun 2007, saya menemukan posting di sebuah mailing list yang menceritakan sebuah pengalaman yang mengesankan dari si penulis. Tulisan yang memotret pengalaman dari sebuah sudut pandang dimana si penulis (juga pembaca) bisa memetik pelajaran dari kejadian yang diceritakan. Saya berpikir bahwa itu bukan sebuah tulisan fiksi, karena tulisan itu menceritakan pengalaman si penulis. Juga tak sepenuhnya berpikir bahwa itu adalah fitur (berita), walau gaya...
Posted by Adit Purana on May 21, 2012 with No comments
Jauh atau dekat,
tetap Rp. 2000,-
Jauh atau dekat,
tetap di hatimu..
Semampai jalan Dago,
21 Mei 201...
Posted by Adit Purana on May 21, 2012 with No comments
Sebenarnya tidak tepat juga bila hanya disebut tiga do’a, karena sebenarnya ada banyak do’a yang saya panjatkan saat di tanah suci. Baik saat di Madinah, maupun Makkah. Bahkan sebelum berangkat pun, beberapa teman ada yang menitip do’a. Jadi, do’anya bermacam-macam lah. mulai dari yang umum, sampai yang spesifik dan personal. Namun begitulah do’a, seperti apapun do’a kita, tak ada do’a yang tak didenga...
Posted by Adit Purana on May 14, 2012 with No comments
Kamis, 10 Mei 2012Sore yang tak diguyur hujan. Usai meeting bersama beberapa rekan di cafe S28 jalan Sulanjana, rencananya saya ada janjian dengan Asih di Masjid Salman ITB. Sempat telat, saya menjanjikan pertemuan itu setelah Maghrib, namun saya baru sampai Salman sekitar jam setengah tujuh malam. Yah, setengah jam menjelang Isya....
Posted by Adit Purana on May 11, 2012 with 2 comments
7 April 2012 kemarin, saya benar-benar menyaksikan sendiri. Saat dua orang teman saya semasa SMP, Jajat dan Riva menikah. Awalnya saya hanya berpikir untuk sekedar menghadiri undangan sebagai rasa penghargaan saya terhadap seorang teman lawas, yakni Jajat. Yah, dibanding Riva, saya lebih dekat dengan Jajat. Walaupun dulu saya sekelasnya dengan Riva. Namun saya dengan Jajat pernah aktif dalam ekstrakurikuler Pramuka, dan itulah yang membuat kami cukup dekat. Teman kecil senasib sepenanggungan, begitulah saya menganggap teman-teman di Pramuka SMP....
Subscribe to:
Posts (Atom)